Pernahkah Anda menghadiri sebuah konser megah, gala dinner, atau wedding spektakuler dan bertanya-tanya, bagaimana semua itu bisa tercipta?
Di balik megahnya panggung, kerlap-kerlip lampu, dan suara musik yang menggema sempurna, ada sebuah proses panjang dan penuh kerja keras yang dimulai dari… sebuah lahan kosong.
Inilah perjalanan terbentuknya sebuah venue event, dari awal hingga siap menyambut ribuan tamu.
1. Survey Lokasi dan Perencanaan Awal
Semua dimulai dengan survey lokasi.
Tim produksi event akan datang ke lokasi — bisa berupa lapangan terbuka, ballroom kosong, atau bahkan halaman rumah — dan mulai mengukur, menganalisa, serta membayangkan bentuk acara yang akan diadakan.
Beberapa pertanyaan penting di tahap ini:
- Apakah tanahnya rata? Perlu flooring tambahan?
- Di mana jalur masuk dan keluar tamu?
- Di mana titik instalasi listrik utama?
- Apakah perlu struktur tambahan untuk lighting, LED, dan sound?
Setelah survey, dibuatlah layout plan: denah lengkap berisi posisi panggung, area tamu, booth catering, jalur evakuasi, hingga ruang teknisi.
2. Rigging dan Struktur: Membangun Rangka Utama
Sebelum lighting dan LED menghiasi venue, ada satu tahapan penting: rigging.
Rigging adalah pemasangan struktur besi atau truss yang akan menopang:
- Lighting (lampu-lampu gantung dan moving head),
- LED screen,
- Sound system gantung,
- Aksesori dekorasi seperti hanging flower atau signage.
Proses rigging harus memenuhi standar keselamatan.
Biasanya, dalam event skala besar, dibutuhkan:
- Crane atau hoist untuk pengangkatan alat berat,
- Pengecekan beban maksimal di setiap titik gantungan,
- Pengamanan tambahan seperti safety sling dan backup support.
3. Instalasi Lighting, Sound, dan LED Screen
Setelah rigging berdiri kokoh, saatnya memasang isi venue.
Lighting
- Pemasangan lampu moving head, PAR LED, blinder, strobo, dan laser.
- Pengaturan angle dan fokus lampu.
- Pemrograman lighting control sesuai mood acara.
Sound System
- Gantung line array speaker di truss.
- Pemasangan subwoofer, monitor panggung, dan mixing console.
- Uji coba sound check untuk memastikan suara merata ke seluruh area.
LED Screen
- Pemasangan panel LED satu per satu membentuk layar besar.
- Koneksi kabel data dan power.
- Penyesuaian brightness dan resolusi layar sesuai kebutuhan acara.
Setiap alat di-setting dan diuji satu per satu untuk memastikan tidak ada error di hari H.
4. Final Touch: Dekorasi dan Finishing
Setelah instalasi teknis selesai, masuklah tim dekorasi.
Mereka menambahkan:
- Panggung dengan karpet dan backdrop dekoratif,
- Standing flower, drapery, hingga center piece meja tamu,
- Lighting tambahan seperti fairy lights atau ambient uplighting.
Venue yang tadinya hanya struktur rigging dan kabel mulai berubah menjadi sebuah tempat ajaib yang siap memukau semua tamu.
5. Rehearsal dan Gladi Resik
Sebelum pintu dibuka untuk tamu, dilakukan:
- Rehearsal lighting dan sound sesuai rundown,
- Cek semua mikrofon, visual LED, dan jalur performer,
- Simulasi emergency procedure (sebagai langkah keamanan).
Gladi resik ini memastikan semua tim tahu kapan bergerak, siapa yang bertanggung jawab, dan bagaimana mengatasi masalah tak terduga.
Kesimpulan
Dibalik glamornya sebuah event, ada kerja keras tim produksi yang membangun venue dari nol. Mulai dari rigging, lighting, sound, hingga dekorasi — semua harus saling mendukung untuk menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.
Membangun venue bukan hanya soal memasang alat, tapi tentang mewujudkan visi dan merangkai emosi lewat detail-detail teknis yang harmonis.
Jadi, saat Anda menikmati keindahan sebuah acara, ingatlah ada puluhan tangan profesional yang diam-diam bekerja keras agar setiap detik terasa sempurna.